Thursday, September 07, 2006

Bualan biar terkenal..

Pagi-pagi disuguhi bualan belaka yang katanya ditulis oleh media massa aka koran yang paling bergengsi, paling besar oplahnya di Jakarta Raya ini. Di koran tersebut pagi ini, terletak pada hal 3, ada artikel yang berjudul ”Keluarga Soekarno Laporkan Buku Soekarno File”. Sebagian isinya sebagai berikut :

Keluarga Soekarno melalui Yayasan Bung Karno melaporkan buku berjudul Soekarno File karangan ilmuwan Belanda, Antonie CA Dake, terbitan PT Aksara Karunia. Buku itu dianggap keluarga Soekarno sebagai pemutarbalikkan fakta sejarah yang mencemarkan nama baik Soekarno.

Lompat ke paragraf terakhir...

Buku setebal 549 halaman tersebut dibuat berdasarkan kesaksian Bambang Widjanarko, mantan ajudan Bung Karno, dalam Buku Putih yang dikeluarkan oleh Orde Baru.

Photobucket - Video and Image Hosting


Well, well, well...entah siapa itu wartawan yang berinisial SF, tapi jelas dia tidak menggali fakta, pendapat atau apapun itu yang seharusnya dilakukan sebelum belajar menulis! Bagaimana bisa dia mengaku dirinya wartawan, bila tidak menganut praduga tak bersalah dan ’bagaimana jika tulisan saya mencemarkan nama baik orang ya?”. Apakah tidak seharusnya dia mengkonfirmasi lebih lanjut? Karena fakta adalah berikut :

  1. Tidak pernah sekalipun juga makhluk licik berkaki dua yang mengaku bisa bernafas sekaligus berpikir itu mewawancarai Bambang Widjanarko aka BW. Terbukti dari surat sanggahan BW yang dikirimkan ke suatu media. Bertemu saja belum pernah.
  2. BW adalah satu-satunya orang dari orde lama yang tidak dipanggil sebagai tersangka, melainkan hanya sebagai saksi dalam proses pengadilan yang menimpa seluruh anggota orde lama, akibat penyelewangan yang dilakukan masing-masing pribadi. Rapor BW bersih.
  3. BW adalah satu-satunya orang yang setia mendampingi Bung Karno (lengkap dan penuh selama satu windu), bahkan sampai detik sebelum menjadi tahanan rumah. Jadi kenapa sekarang atau saat diwawancara harus jadi back stabbernya Bung Karno?
  4. Jika benar SF mengutip Guruh dan keluarga yang mengatakan bahwa isi buku Dake adalah pemutarbalikkan fakta. Kenapa tidak sekalian mengkonfirmasi, apakah betul BW benar-benar diwawancara. Kalau benar diwawancara, apakah itu tepat kalimat-kalimat yang dikatakan dan tidak dibumbui oleh Dake?

Secara pribadi saya mengenal betul siapa kakek saya. BW bahkan menjadi orang pertama yang memberitahu saya yang masih kecil dan terbutakan oleh sejarah bahwa tidak ada yang namanya Supersemar. Sejarah aja kok mau dimanipulasi, mau jadi apa negara ini. Terkait dengan artikel tersebut, sedari awal saya sudah sangat menyayangkan, bahkan cenderung menghina dina Dake yang hanya berani menerbitkan buku (dan menjual nama kakek saya) setelah kakek saya meninggal.

No comments: